Laman udinoto

Minggu, 18 November 2018

Manajemen Biaya Proyek


Apa manajemen biaya proyek itu? Manajemen Biaya Proyek meliputi proses-proses yang diperlukan untuk menjamin agar proses estimasi biaya peraktivitas dapat diperoleh secara realistis, dan anggaran biayatotal yang telah disetujui cukup untuk menyelesaikan semua pekerjaan dalam lingkup proyek.
KONSEP STANDAR LAPORAN
1.       EARNED VALUE MANAGEMENT
·         Membuat estimasi biaya per aktvitas.
·         Menyusun anggaran biaya total (Budget At Completion/BAC)
·         Mengawasi besarmya biaya yang dikeluarkan apakah sesuai anggaran (Cost variance dan Cost Perfomance Index) dan membandingkan rencana pencapaian pekerjaan (Schedule Variance dan Schedule Perfomance Index)
·         Mendapatkan informasi kinerja proyek dan menghitung perkiraan anggaran biaya total (Estimate at Completion) apakah masih sesuai degan BAC
·         Mendapatkan informasi realisasi pencapaian pekerjaan lalu menghitung berapa anggaran yang harus disediakan untuk menyelesaikan proyek

2.       LIFE CYCLE COSTING
Estimasi total biaya selama masa pemanfaatan sebuah produk/proye.Ex : Biaya pembelian, biaya pemeliharan, dll

3.       CASH FLOW ANALYSIS
Metode untuk menyiapkan, menganalisis, dan memastikan arus kas pengeluaran dan pemasukan
suatu proyek sehingga proyek secara keseluruhan berjalan lancar (Antisipasi Pendanaan Proyek)

4.       NET PRESENT VALUE (NPV)
Metode untuk menghitung nilai ekuivalen saat ini, bagi suatu perkiraan pendapatan di  masa depan. Apabila NPV bernilai positif dapat dikatakan proyek dikatakan layak untuk dilaksanakkan.

5.       BIAYA LANGSUNG
Biaya yang terkait langsung dengan suatu proyek misalnya gaji anggota proyek, pembelian barang, dll. Umumnya komponen biaya langsung dicantumkan dalam rencana anggaran proyek

PROSES UTAMA MANAJEMEN BIAYA PROYEK !
1.       Membuat estimasi biaya per aktivitas, penjadwalan proyek, millestone, dan juga infromasi risiko serta ekspektasi mutu.
2.       Menganalisa proyek dengan teknik estimasi biaya dengan estimasi waktu, karena dua hal tersebut sangat berhubungan. Teknik yang dapat digunakan antara lain memakai data terlebih dahulu, data publikasi dari asosiasi, parametric, PERT, Analisis Buttom-up, dll.
3.       Untuk mendapatkan akurasi yang optimal, dibutuhkan estimasi biaya untuk semua aktivitas dalam suatu proyek terutama biaya langsung proyek. Dan selanjutnya dilanjutkan dengan penjumlahan yang akan menghasilkan total anggaran sebagai basis pelaksanakkan proyek.
4.       Ciri timing dan akurasi estimasi biaya :

a.       Estimasi Pendahuluan                                                                                                                            Untuk menyelesaikan proyek Dikerjakan 3-5 tahun sebelum waktu proyek selesai Akurasi Rendah (+- 50%)

b.      Estimasi untuk Anggaran                                                                                                                      Alokasi dana dalam anggaran organisasi Dikerjakan 1 tahun sebelum waktu proyek selesai Akurasi Sedang (+-25%)                                                                                                                 
c.       Estimasi Definitif                                                                                                                                              Dilaksanakkan sebelum dan selama proyek berlangsung Memastikan rincian anggaran proyek dan estimasi biaya actual Akurasi Tinggi (+- 100%)

5.       Dalam memastikan anggaran total suatu proyek pengelola proyek juga perlu mininjau isi kontrak, ruang lingkup pekerjaan, asumsi, dan dasar estimasi setiap aktivitas, dll. Serta kebijakan dan peraturan perusahaan terkait masalah anggara dan manajemen biaya termasuk kebijakan cadangan proyek.
6.       Semua hal yang relevan dengan aspek pengendalian anggaran diperlukan suatu Proses Cost Control (Pengendalian Anggaran)
7.       Metode utama yang digunakan dalam pengendalian biaya adalah Earned Value Management (EVM)

JENIS DATA KOMBINASI PELAPORAN EVM
Ciri timing dan akurasi estimasi biaya:
a.       PLANNED VALUE
Meliputi rencana atau target pencapaian yang harus diselesaikan (dalam bobot persentase/rupiah). Estimasi PV ini dilakukan pada tahap perencanaan oleh para perencana/fungsi perencanaan.

b.      EARNED VALUE
Merupakan persentase penyelesaian pekerjaan, untuk mengurukur nilai yang sudah diperoleh dalam suatu waktu tertentu.

c.       ACTUAL COST
Merupakan biaya rill yang dilaporkan untuk menghasilkan komponen pekerjaan tertentu.

Dapat diartikan bahwa pengukuran progress dilakukan setiap sekian persen. Nilai rupiah EV diperoleh dari persentase progress dikali nilai rupiah PV.

Sumber:
 Dana Prasada Mulyoto,MBA,PMP. Sartika Kurniali,S.Kom.,MMSI; Super Project Management, Jakarta 2013, PT Elex Media Komputindo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar