Laman udinoto

Jumat, 30 November 2018

Jawaban Vclass Teknik Kendali



Nama : Raden Rahadi S
NPM : 25116918
Kelas : 3KB01
Matkul : Teknik Kendali
Dosen : Dr. Purnawarman Musa, SKom., MT

Pada contoh kasus ini, Anda diharapkan membuat pembagi clock.
Soal:
Lambatkan clock anda sehingga output yang anda buat (pembagian clock) bernilai 1 untuk setiap 4 denyut clock
Untuk menjawab kasus diatas, maka jawablah pertanyaan dibawah ini:
Gambarkan model Diagram state dari proses pembagi clock setiap 4 denyut clock
Dengan rangkain gerbang nand



Model Diagram state dari proses pembagi clock setiap 4 denyut clock
2. Buatlah diagram blok dengan Model implementasi yang ditunjukkan oleh diagram state


       3. Buatlah tabel State Table dengan tipe Moore yang disesuaikan pada model implementasi



        4. Bagaimana hasil K-Map berdasarkan tabel state untuk mendapatkan persamaan minimalisasi (sederhana) output


Y = B’C + A’C
        5. Gambarkan Logika kombinasional dari persamaan sederhana yang didapat sebelumnya




Minggu, 18 November 2018

Manajemen Biaya Proyek


Apa manajemen biaya proyek itu? Manajemen Biaya Proyek meliputi proses-proses yang diperlukan untuk menjamin agar proses estimasi biaya peraktivitas dapat diperoleh secara realistis, dan anggaran biayatotal yang telah disetujui cukup untuk menyelesaikan semua pekerjaan dalam lingkup proyek.
KONSEP STANDAR LAPORAN
1.       EARNED VALUE MANAGEMENT
·         Membuat estimasi biaya per aktvitas.
·         Menyusun anggaran biaya total (Budget At Completion/BAC)
·         Mengawasi besarmya biaya yang dikeluarkan apakah sesuai anggaran (Cost variance dan Cost Perfomance Index) dan membandingkan rencana pencapaian pekerjaan (Schedule Variance dan Schedule Perfomance Index)
·         Mendapatkan informasi kinerja proyek dan menghitung perkiraan anggaran biaya total (Estimate at Completion) apakah masih sesuai degan BAC
·         Mendapatkan informasi realisasi pencapaian pekerjaan lalu menghitung berapa anggaran yang harus disediakan untuk menyelesaikan proyek

2.       LIFE CYCLE COSTING
Estimasi total biaya selama masa pemanfaatan sebuah produk/proye.Ex : Biaya pembelian, biaya pemeliharan, dll

3.       CASH FLOW ANALYSIS
Metode untuk menyiapkan, menganalisis, dan memastikan arus kas pengeluaran dan pemasukan
suatu proyek sehingga proyek secara keseluruhan berjalan lancar (Antisipasi Pendanaan Proyek)

4.       NET PRESENT VALUE (NPV)
Metode untuk menghitung nilai ekuivalen saat ini, bagi suatu perkiraan pendapatan di  masa depan. Apabila NPV bernilai positif dapat dikatakan proyek dikatakan layak untuk dilaksanakkan.

5.       BIAYA LANGSUNG
Biaya yang terkait langsung dengan suatu proyek misalnya gaji anggota proyek, pembelian barang, dll. Umumnya komponen biaya langsung dicantumkan dalam rencana anggaran proyek

PROSES UTAMA MANAJEMEN BIAYA PROYEK !
1.       Membuat estimasi biaya per aktivitas, penjadwalan proyek, millestone, dan juga infromasi risiko serta ekspektasi mutu.
2.       Menganalisa proyek dengan teknik estimasi biaya dengan estimasi waktu, karena dua hal tersebut sangat berhubungan. Teknik yang dapat digunakan antara lain memakai data terlebih dahulu, data publikasi dari asosiasi, parametric, PERT, Analisis Buttom-up, dll.
3.       Untuk mendapatkan akurasi yang optimal, dibutuhkan estimasi biaya untuk semua aktivitas dalam suatu proyek terutama biaya langsung proyek. Dan selanjutnya dilanjutkan dengan penjumlahan yang akan menghasilkan total anggaran sebagai basis pelaksanakkan proyek.
4.       Ciri timing dan akurasi estimasi biaya :

a.       Estimasi Pendahuluan                                                                                                                            Untuk menyelesaikan proyek Dikerjakan 3-5 tahun sebelum waktu proyek selesai Akurasi Rendah (+- 50%)

b.      Estimasi untuk Anggaran                                                                                                                      Alokasi dana dalam anggaran organisasi Dikerjakan 1 tahun sebelum waktu proyek selesai Akurasi Sedang (+-25%)                                                                                                                 
c.       Estimasi Definitif                                                                                                                                              Dilaksanakkan sebelum dan selama proyek berlangsung Memastikan rincian anggaran proyek dan estimasi biaya actual Akurasi Tinggi (+- 100%)

5.       Dalam memastikan anggaran total suatu proyek pengelola proyek juga perlu mininjau isi kontrak, ruang lingkup pekerjaan, asumsi, dan dasar estimasi setiap aktivitas, dll. Serta kebijakan dan peraturan perusahaan terkait masalah anggara dan manajemen biaya termasuk kebijakan cadangan proyek.
6.       Semua hal yang relevan dengan aspek pengendalian anggaran diperlukan suatu Proses Cost Control (Pengendalian Anggaran)
7.       Metode utama yang digunakan dalam pengendalian biaya adalah Earned Value Management (EVM)

JENIS DATA KOMBINASI PELAPORAN EVM
Ciri timing dan akurasi estimasi biaya:
a.       PLANNED VALUE
Meliputi rencana atau target pencapaian yang harus diselesaikan (dalam bobot persentase/rupiah). Estimasi PV ini dilakukan pada tahap perencanaan oleh para perencana/fungsi perencanaan.

b.      EARNED VALUE
Merupakan persentase penyelesaian pekerjaan, untuk mengurukur nilai yang sudah diperoleh dalam suatu waktu tertentu.

c.       ACTUAL COST
Merupakan biaya rill yang dilaporkan untuk menghasilkan komponen pekerjaan tertentu.

Dapat diartikan bahwa pengukuran progress dilakukan setiap sekian persen. Nilai rupiah EV diperoleh dari persentase progress dikali nilai rupiah PV.

Sumber:
 Dana Prasada Mulyoto,MBA,PMP. Sartika Kurniali,S.Kom.,MMSI; Super Project Management, Jakarta 2013, PT Elex Media Komputindo

Minggu, 11 November 2018

Manajemen Integrasi


Apakah Manajemen Integrasi itu? Manajemen Integrasi Proyek merupakan mencakup proses-proses yang diperlukan untuk memastikan bahwa berbagai elemen dari proyek dikoordinasikan dengan benar.

Ini merupakan struktur dari manajemen integrasi proyek
 dari tabel tersebut diketahui bahwa

  1. Pembangunan Rencana Proyek 
Mengintegrasikan dan mengkoordinasikan semua rencana proyek agar konsisten, dokumen yang jelas.
  1. Eksekusi Rencana Proyek 
Melaksanakan rencana proyek dengan melakukan kegiatan yang termasuk didalamnya.
  1. Control Perubahan Terintegrasi 
Mengkoordinasikan perubahan di seluruh proyek.


Dari penejelasan diatas diketahui bahwa, Tanpa adanya perencanaan yang baik, mustahil sebuah proyek dapat disetujui dan dilaksanakan. Konsep IPM selalu dimulai dengan bagaimana cara membuat sebuah rencana yang jelas dan dapat dimengerti. Selanjutnya adalah bagaimana menyusun sebuah rencana yang dapat beradaptasi dengan perubahan cepat yang terjadi karena dinamika bisnis (perubahan)dari waktu ke waktu. Eksekusi terhadap proyek yang dilakukan harus berdasarkan rencana yang telah disusun dan disepakati bersama.
IPM dibangun berdasarkan 3(tiga) filosofi penting yang merupakan kunci dari keberhasilan sebuah proses eksekusi, yaitu:
  • Team Learning
  • Total Solution Approach
  • Systems Thinking

Proses utama yang harus dilakukan manajer proyek dan timnya dalam terkait manajemen integrasi

1.       Tahap Inisiasi dan Perencanaan:
Memastikan adanya Project Charter.Sebagai bentuk mandate dan penjelasan gambaran umum proyek kepada PM untuk memulai perkerjaan. Memimpin penyususanan Project Management Plan atau Project Execution Plan.
2.       Tahap Pelaksanaan dan Pengawasan:
Mengarahkan dan menjadi penanggung jawab utama. Melakukan koordinasi dengan anggota tim dan unit kerja pendukung serta pihak klien maupun pengguna akhir proyek. Memantau dan mengadalikan perubahan dan mecegah terjadinya scope creep.
3.       Tahap penyeselesaian:
Proses integrasi belum berakhir hingga tahap penyelesaian proyek.Menyelesaikan segala urusan dengan pihak ketiga.



Daftar Pustaka:
Dana Prasada Mulyoto,MBA,PMP.Sartika Kurniali,S.Kom., MMSI ; Super Project Management ,Jakarta 2013 , PT Elex Media Komputindo
K.C. Chan,Peter Ong,R.Eko Indrajit ; Integrated Project Management ,Yogyakarta 2004, ANDI


Manajemen Waktu


Apakah penting manajemen waktu itu? Bagi sekelompok orang, waktu adalah aset yang teramat penting bahkan untuk manusia modern, waktu sering disamakan dengan uang.  Begitu juga halnya dalam sebuah proyek, manajemen waktu adalah hal yang esensi. Dapat dikatakan bahwa factor utama yang membedakan antara proyek dan kegiatan operasional adalah adanya keterbatasan waktu dalam suatu proyek, sementara kegiatan operasional bersifat berkelanjutan. Keterbatasan waktu ini mencerminkan adanya misi khusus dan penting dalam setiap proyek. Sehingga pemenuhan target waktu menjadi tugas utama pengelola dan pemimpin proyek.

Manajemen jadwal yang perlu dilakukan oleh manajer proyek dan anggotanya

Input utama adalah WBS, yakni kesepakatan mengenai lingkup kerja proyek. Langkah selanjutnya yang dapat dilakukan:
1. Merinci berbagai kegiatan yang diperlukan untuk penyelesaian setiap paket pekerjaan secara lebih spesifik.
2. Menentukan urutan atau logika proses penyelesaian pekerjaan sehingga estimasi waktu dapat diperoleh dengan lebih akurat namun realistis.
3. Estimasi sumber daya (resources) yang akan melibatkan dan dipergunakan (money, materials, methods, machines) dalam rangkaian kegiatan tersebut.
4. Estimasi target waktu perkegiatan dan mencari total durasi seluruh rangkaian kegiatan yg sering ditampilkan dalam sebuah diagram kegiatan proyek(network diagram) atau Precedence Diagraming Method (PDM).
5. Menyusun dan finalisasi jadwal dalam bentuk gantt-chart atau time table.
6. Mengendalikan dan menyesuaikan jadwal proyek.

Proses utama terkait manajemen waktu proyek

      Manajemen waktu pada tahap perencanaan antara lain:
  • Menyiapkan daftar aktivitas (action plan) untuk menyelesaikan setiap paket pekerjaan (work packages).
  • Menyusun urutan setiap paket pekerjaan atau aktivitas dalam suatu rangkaian diagram, yang disebut Schedule Network Diagram. Keterkaitan antara masing-masing aktivitas predesesor dan suksesor dalam proyek dapat digolonkan ke 4 pola hubungan yaitu:
                1. Finish-to-Start. Kegiatan A selesai kemudian dilanjutkan dengan kegiatan B.
                2. Finish-to-Finish. Kegiatan A selesai sehingga kegiatan B dapat selesai.
                3. Start-to-Start. Kegiatan A dimulai sehingga kegiatan B dapat dimulai.
                4. Start-to-Finish. Kegiatan A dimulai sehingga kegiatan B dapat selesai.
  • Keterkaian antara kegiatan A dan kegiatan B dapat terjadi karena sifatnya yang mandatory (hard logic), yakni kegiatan A secara teknis harus selesai sebelum kegiatan B dapat dimulai.
  • Teknik lain dalam manajemen waktu adalah leads (percepatan waktu) dan lags (waktu tunggu/perlambatan).
  • Berdasarkan daftar aktivitas, manajer proyek harus memperkirakan kebutuhan sumber daya manusia, material dan peralatan.
  • Langkah berikutnya adalah mencari durasi proyek dengan membuat network diagram.


DAFTAR PUSTAKA:
K.C.CHAN, PETER ONG, DAN R.EKO INDRAJIT. Integrated project management. Yogyakarta: Andi; 2004.
Robert K. Wysocki, Robert Beck Jr, David B.Crane. Effective Project Management, Second Edition. Canada: John Wiley & Sons, Inc; 2000.


Minggu, 04 November 2018

Manajemen Pengadaan



Tugas dari manajemen pengadaan adalah:
  • ·         Menyediakan input (barang dan jasa) yang dibutuhkan dalam kegiatan produksi maupun kegiatan lain dalam perusahaan.
  • ·         Menyediakan jasa (transportasi dan pergudangan, jasa konsultasi dan sebagainya)
  • ·         Mendapatkan barang-barang (merchandise) yang akan dijual (resale), biasanya pada perusahaan ritel.

Pengadaan memiliki klasifikasi, Klasifikasi bagian pengadaan secara umum:
  • ·         Bahan baku dan komponen untuk kebutuhan produksi
  • ·         Capital equipment (mesin dan peralatan jangka panjang lainnya)
  • ·         Maintenance, repair and operating (MRO) supplies, seperti suku cadang mesin dan sebagainya

Banyak sekali produk atau perangkat (bahan jasa) yang diperlukaan oleh sebuah proyek agar dapat berjalan sebagaimana mestinya. Mulai dari perangkat proyek sendiri seperti kertas, komputer, aplikasi, alat-alat kantor, bensin/transpotasi, akomodasi dan lain-lain. Hinga material atau bahan yang diperlukaan untuk menciptakaan output yang dihasilakan: misalnya kabel, router, switch, komputer server, telecommunication provider, komputer dan modem untuk membangun sebuah jaringan .

Istilah Bagian Pengadaan
  Purchasing Management  → Supply Management
  National Association of Purchasing Management (NAPM) → Institute for Supply Management (ISM)
  International Federation of Puchasing and Materials Management (IFPMM) → International Federation of Purchasing and Supply Management (IFPSM)

Sumber: K.C. Chan, Peter Ong, & R. Eko Indrajit. Integrated Project Management. Yogyakarta : ANDI; 2004.

Manajemen Resiko



Pengertian Risiko
Resiko adalah suatu kejadian yang belum pasti terjadi.
Contoh : Risiko kebakaran berpotensi terjadi di lingkungan sebuah proyek. Apabila terjadi, maka akan berdampak pada jiwa, lingkungan, aset, keberlangsungan proyek, dan lain sebagainya.
Kegiatan mengelola Risiko
       Melakukan identifikasi berbagai risiko yang mungkin akan timbul.
       Mengikuti perkembangan risiko yang telah diidentifikasi.
       Memonitor risikok yang masih ada.
       Mengidentifikasi risiko tambahan.
       Menjalankan rencana respon (tindakan) terhadap risiko (risk response) apabila risiko terjadi.
       Mengevaluasi efektivitas respon terhadap risiko sepanjang siklus hidup proyek.
Sasaran Manajemen Risiko
       Manajemen memungkinkan terjadinya risiko dengan melakukan langkah – langkah mitigasi.
       Mengkaji dan menghitung dampak apabila risiko tidak dapat dihindari.
       Menekan dampak risiko.
       Menetapkan langkah kontinjensi apabila risiko terjadi.
       Menunjuk penanggung jawab atau risk owner dari masing – masing jenis risiko.
Risiko-Risiko Proyek
Bidang Risiko adalah suatu bidang khusus yang harus diperhatikan pada waktu menutup kontrak proyek. Oleh karena itu, perlu digariskan batas yang jelas antara risiko yang menjadi tanggung jawab sang pemberi tugas dan yang ditanggung oleh pelaksana proyek. Jika sifat resikonya tidak diketahui benar oleh kedua belah pihak maka akan terjadi :
       Menghilangnya perincian – perincian
       Kecelakaan personalia
       Kecurangan – kecurangan
       Timbulnya pertikaian antara kedua belah pihak
       Akibat – akibat pertikaian yang terjadi di tempat lain
Contoh kasus : Misalnya siapakah yang akan bertanggung jawab atau menanggung risiko pengunduran proyek? Karena kerugian yang didapat atau diderita bisa berjumlah berjuta – juta rupiah, risiko tertentu bisa diasuransikan.
Solusi untuk kasus itu adalah para pihak kepentingan  harus mencapai kata sepakat. Sang pemimpin proyek, harus menentukan pada pemberian bentuk pelaksanaan, dimana terletaknya risiko dan harus memberikan saran – saran untuk menghindarinya.
Process

Input

Tools & Technique

Output

Plan Risk Management

      Project Management Plan
      Project Charter
      Stakeholder Register
      Enterprise Environmental Factors
      Organizational Process Assets

       Analytical Techniques
       Expert Judgment
       Meetings

Risk Management Plan

Identity Risk

       Risk Management Plan
       Cost Management Plan
       Schedule Management Plan
       Quality Management Plan
       Human Resource Management Plan
       Scope Baseline
       Activity Cost Estimates
       Activity Duration Estimates
       Stakeholder Register
       Project Documents
       Procurements Documents
       Enterprise Environmental Factors
       Organizational Process Assets

       Documentation Reviews
       Information Gathering Techniques
       Checklist Analysis
       Assumptions Analysis
       Diagramming Techniques
       SWOT Analysis
       Expert Judgment

Risk Register

Perform Qualitative Risk Analysis

       Risk Management Plan
       Scope Baseline
       Risk Register
       Enterprise Environmental Factors
       Organizational Process Assets

       Risk Probability and Impact Assessment
       Probability and Impact Matrix
       Risk Data Quality Assessment
       Risk Categorization
       Risk Urgency Assessment
       Expert Judgment

Project Document Update

Perform Quantitative Risk Analysis

       Risk Management Plan
       Cost Management Plan
       Schedule Management Plan
       Risk Register
       Enterprise Environmental Factors
       Organizational Process Assets
       Data Gathering and Representation Techniques
       Quantitative Risk Analysis and Modeling Techniques
       Expert Judgment
Project Document Updates

Plan Risk Responses

       Risk Management Plan
       Risk Register

       Strategies for Negative Risk or Threats
       Strategies for Positive Risks or Opportunities
       Contingent Response Strategies
       Expert Judgment
Project Management Plan Updates
Project Document Updates



Sumber:
 1. Super Project Manager.
    Oleh Dana Persada Mulyoto, MBA, PMP dan Sartika Kurniali, S.Kom., MMSI
2. Manajemen Proyek
    Oleh A. Koolma dan C.J.M. van de Schoot